Manhajuna Merajut Ukhuwah Mendulang Hikmah
Assalamualaikum wr wb.
Sampai dengan Minggu, 9 April 2017, KBRI Riyadh telah melayani sebanyak 714 WNI yang mendaftarkan diri untuk ikut program Amnesti.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 117 pemohon telah dibantu dalam pengurusan dan telah mendapatkan Exit Permit, dengan rincian sebagai berikut:
– 6 orang telah pulang ke Indonesia dalam periode 4-9 April 2017
– 31 orang telah memiliki tiket untuk pulang pada periode 11-16 April 2017
– Selebihnya belum mengajukan tiket kepulangannya ke KBRI.
Setelah mendapatkan Exit Permit, KBRI akan memberikan fotokopi SPLP kepada peserta Amnesti untuk membeli tiket. SPLP asli akan diberikan kepada peserta Amnesti yang sudah menyampaikan fotokopi tiket ke KBRI.
PERHATIAN!!!
Setelah berjalan selama 1 minggu, atas pengamatan dan pengalaman di lapangan, diinformasikan hal-hal berikut:
1. KBRI Riyadh menugaskan 3 staf setiap hari di Imigrasi Malaz, Riyadh, untuk membantu proses Exit Permit bagi yang sudah mendapatkan SPLP.
2. Selama ini KBRI memfasilitasi transportasi gratis yang berangkat pukul 06:00, namun ternyata setibanya di Imigrasi Malaz antrian sudah panjang oleh peserta Amnesti dari negara lain. Oleh sebab itu, mulai Senin, 10 April, bus akan berangkat dari KBRI lebih awal yaitu jam 5 pagi.
3. Peserta Amnesti yang sudah mendapatkan SPLP dipersilakan untuk ikut bus dari KBRI atau langsung berangkat ke Imigrasi Malaz secara mandiri. Petugas dari KBRI telah siaga di Imigrasi Malaz untuk membantu proses Exit Permit-nya. Harap dicatat nomor hotline KBRI di akhir pengumuman ini untuk menanyakan lokasi janjian dengan petugas KBRI di Imigrasi Malaz.
4. Khusus untuk WNI laki-laki / TKL Indonesia harap perhatikan hal ini: Selama ini Imigrasi Malaz bagian laki-laki selalu kewalahan karena peserta Amnesti laki-laki membludak. Sejumlah WNI laki-laki yang ikut bus KBRI dan telah mengantri akhirnya tidak berhasil masuk dan oleh petugas Imigrasi Malaz malah dialihkan ke kantor-kantor Imigrasi lain di luar kota. KBRI masih mencari solusi atas masalah ini.
5. Tidak hanya di Imigrasi Malaz, KBRI juga akan membantu proses Exit Permit di kantor-kantor Imigrasi di daerah-daerah sekitar Riyadh seperti Al Kharj, Majmaah, dll, sebanyak 3 kali seminggu.
6. KBRI Riyadh membentuk piket bandara dengan menempatkan petugas di terminal Internasional Bandara King Khalid Riyadh setiap hari pukul 20:00-23:00 untuk membantu para peserta Amnesti yang sudah memiliki tiket dan akan pulang ke Indonesia.
Informasi yang didapatkan oleh KBRI melalui para Pemerintah Arab Saudi, peserta amnesti yang telah mendapatkan Exit Permit HARUS PULANG paling lambat 27 Juni 2017.
Bagi yang pulang setelah tanggal tersebut akan diperlakukan sebagai pelanggar peraturan Arab Saudi dan tidak diberikan pengampunan. Hukuman dapat berupa denda SR 15.000 – SR 100.000 dan kurungan hingga 10 tahun.
Mengingat seminggu terakhir masa amnesti bertepatan dengan sepuluh hari terakhir Ramadhan, dan mempertimbangkan pengurangan jam kerja di instansi Saudi di bulan Ramadhan serta prediksi makin padatnya Imigrasi di Saudi oleh peserta Amnesti, maka KBRI menetapkan batas akhir pendaftaran Amnesti pada hari Senin, 12 Juni 2017.
Proses pendaftaran dan bantuan layanan KBRI kepada peserta Amnesti diberikan cuma-cuma alias GRATIS. Satu-satunya biaya yang perlu dikeluarkan oleh peserta Amnesti adalah biaya tiket yang diusahakan secara mandiri.
Apabila anda menemukan petugas KBRI atau oknum-oknum yang mengatasnamakan KBRI yang meminta imbalan atas layanan KBRI harap segera laporkan pada kami untuk ditindak secara tegas.
Ayo gunakan kesempatan amnesti ini sebaik mungkin.
Kiranya ada hal-hal yang kurang jelas dan ingin ditanyakan dapat menghubungi hotline KBRI Riyadh dengan nomor berikut:
+966 56 917 3990
+966 56 909 4526
(KBRI/BOIM/Manhajuna)
