Manhajuna – Bagi pecinta kambing, ini merupakan kabar baik. Seperti yang diketahui, tidaklah Allah Ta’ala mengutus para Nabi melainkan menggembala kambing. Ya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sendiri menggembala kambing milik penduduk Mekkah, dengan imbalan beberapa qirath.
Imam Al Qurthubi rahimahullah menjelaskan dalam Jami li Ahkamil Quran; bahwa kambing, hewan yang berkah. Semua bagian tubuhnya bermanfaat. Kulit untuk pakaian, daging untuk makanan, susu untuk minuman, banyak anak yang dihasilkan, hingga memberikan ketenangan bagi pemiliknya. Begitu pun dapat membuat pemiliknya rendah hati, santun terhadap orang lain.
Kambing, hewan yang berkah. Siapa yang merawatnya, timbul kasih sayang dan kelembutan. Ketika seorang Nabi beralih mengurus umat dan menyampaikan risalah, maka ia telah terlatih sebelumnya. Memberi kebebasan untuk berpindah tempat, yang menjadikan ia memiliki waktu cukup untuk berfikir tentang alam, dan tentang ciptaan. Mendidik untuk memiliki kesabaran dan kecerdasan.
Kambing, hewan yang berkah. Berbiak dua kali dalam setahun, dengan melahirkan dua hingga tiga ekor. Disembelih, dimakan, untuk sedekah, akikah, kurban, dan seterusnya, yang jumlahnya hingga puluhan juta di seluruh dunia Islam, namun kambing yang tersisa ribuan kali lebih banyak.
Kambing, hewan yang berkah. Binatang kurban Idul Adha dalam Islam. Pada saat Nabi Ismail alaihi salam akan disembelih oleh ayahanda atas perintah Allah Ta’ala, kambing sebagai penggantinya.
Pantas, jika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits shahih, riwayat Ahmad; “Peliharalah kambing, karena padanya terdapat berkah”.
—– —– —– —–
Catatan penghibur;
Berdasarkan kajian Biologi, bahwa kambing sama sekali tidak mengandung kolesterol, akan tetapi, kambing hanya mengandung…… (anak kambing).
(Manhajuna/GAA)