Manhajuna – Konflik Yaman sekarang semakin merambah dan meluas ke wilayah Yaman Selatan. Ditengah konflik perang ini terjadi banyak perampokan dan pembobolan bank-bank milik pemerintah, dan bahkan membakar mall/swalayan terbesar Mukalla al Mustahlik.
Kondisi kedepannya -walaupun sekarang beberapa kota masih aman, sepert di Tarim- memiliki potensi smakin memburuk. Karenanya banyak WNI khususnya pelajar resah gelisah dan memilih untk dievakuasi.
Evakuasi WNI di Yaman dilakukan melalui 2 jalur:
- Shalalah di Oman untuk WNI yang bermukim d Yaman bagian Timur. Koordinasi dg KBRI Masqot, Oman.
- Tuwal, Jizan, Arab Saudi untuk WNI yang bermukim di Yaman bagian barat. Koordinasi dg KBRI Riyadh & KJRI Jeddah. Dubes RI Shan’a dan stafnya dievakuasi melalui jalur Tuwal, Jizan.
Kemenlu RI di Jakarta juga telah membentuk tim evakuasi yg terdiri unsur Kemenlu dan Polri. Tim tersebut dibagi menjadi 2, ada yang masuk ke Yaman melalui Shalalah, Oman dan melalui Tuwal, Jizan. Untuk tim evakuasi yang masuk lewat Shalalah tim yang akan masuk melalui Tuwal-Jizan akan masuk besok pagi. mereka sekarang sudah di Jizan. untuk yang di Jizan, WNI sudah berhasil di evakuasi, sebagian sudah diterbangkan dari kemarin dan hari ini ke Oman. Kemarin 110 dan hari ini juga 110 orang, sisanya besok ada sekitar 60 WNI + staf KBRI Yaman akan diterbangkan ke Oman. Jadi seluruh hasil evakuasi, semuanya diterbangkan terlebih dahulu oleh pesawat TNI AU ke Oman untuk selanjutnya dipulangkan dengan pesawat komersil ke Indonesia.
Apakah mahasiswa yang dipulangkan bisa kembali lagi melanjutkan studinya di Yaman ?
Sejak bulan lalu, Kemenlu RI telah mengeluarkan travel warning untuk WNI yang mau ke Yaman. sampai sekarang travel warning tersebut belum dicabut sampai kondisi di Yaman dinyatakan aman dan stabil. Jadi mahasiswa yang pulang, baru bisa kembali lagi (tentu dengan biaya sendiri) setelah status travel warning tersebut resmi dicabut. Memang kasihan bagi mahasiswa tingkat akhir tapi beruntung bagi yang baru selesai studinya dan hanya menunggu ongkos pulang, bisa pulang gratis dengan pesawat TNI AU, hanya saja untuk memutuskan evakuasi, masih banyak pertimbangan yang berdampak pada prosesi pengevakuasian. Yang paling utama adalah masalah pikiran pelajar yang seandainya pulang ikut evakuasi apakah bisa kembali lagi ke Yaman untuk melanjutkan study yang tersisa di Hadhramaut??