Oleh Ust. Fir’adi Nasrudin, Lc.
Saudaraku,
Yunus bin Ubaid rahimahullah pernah bertutur:
“Umat ini tidak akan pernah terkena riya’ murni ataupun sombong yang utuh.”
Ia ditanya, “Kenapa bisa demikian?.”
Ia menjawab, “Tiada kesombongan total dengan bersujud. Dan tiada pamer murni jika hati diwarnai tauhid.”
Saudaraku,
Jika kita ingin mengikis habis kesombongan yang bersemayam di dalam kalbu kita, maka jalan yang kita tempuh adalah banyak bersujud kepada Allah Ta’ala. Itu artinya semakin banyak kita sujud dan tunduk di hadapan-Nya, maka kesombongan kita semakin menyingkir dari hati kita.
Sujud menyimbolkan ketundukan hati, pikiran, anggota tubuh kita kepada Zat yang mahakuat, mahaperkasa dan mahamengayomi.
Sujud juga merupakan indikasi kuatnya ibadah kita kepada Allah Ta’ala. Semakin kita memperbanyak sujud, maka puncak ubudiyah semakin dekat.
Saudaraku,
Orang yang pamer dalam amalannya, pertanda nilai dan bobot tauhid dalam hatinya sangat lemah. Bahkan pohon tauhid dalam dirinya telah terancam punah.
Menyuburkan pohon tauhid tentunya dengan menyiraminya dengan hujan iman. Sementara tanaman iman akan lesu dan bahkan kering, jika hama riya’ dan wereng sum’ah, mengganggu pertumbuhannya.
Saudaraku,
Mari kita singkirkan riya dan sombong dari tubuh kita, dengan melestarikan tauhid dalam hati kita dan memperbanyak sujud dan menghiba di hadapan-Nya. Semoga.
Metro, 7 September 2013