Manhajuna.com – Berdasarkan laporan harian Al-Riyadh, para ahli mengatakan masih banyak yang harus dilakukan untuk mempromosikan program kesehatan mental yang menangani masalah-masalah psikologis penderita kanker. Program-program tersebut, harus menjadi bagian dari pengobatan yang pasien terima dan membantu mereka mengatasi stres, depresi dan kecemasan terhadap apa yang akan dihadapi saat menjalani pengobatan.
“Mayoritas pasien kanker, baik tua maupun muda, mengalami kecemasan, insomnia, kehilangan nafsu makan, hilang ingatan dan kehilangan semangat dalam hidup.” Dr Mahdi Al-Tahir
Dr Mahdi Al-Tahir, seorang psikolog dan mantan anggota fakultas di Universitas Imam Muhammad Bin Saud Riyadh, mengatakan mayoritas pasien kanker, baik tua maupun muda, mengalami kecemasan, insomnia, kehilangan nafsu makan, hilang ingatan dan kehilangan semangat dalam hidup.
“Ini adalah tanda-tanda berbahaya. Itulah mengapa pasien membutuhkan bantuan psikologis dalam minggu pertama setelah diagnosis,” kata Dr. Al-Tahir. Dia menambahkan bahwa sebuah studi yang dilakukan di tiga pusat kanker menunjukkan bahwa 47 persen pasien kanker mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi, membutuhkan bantuan dan dukungan dari anggota keluarga. Pengobatan paliatif untuk pasien kanker juga penting dan dapat membantu pasien, terutama yang muda, agar merasa tenang dan memiliki tekad kuat.
Dukungan psikologis yang diberikan oleh spesialis dan anggota keluarga telah terbukti meningkatkan semangat pasien dan, menurut banyak penelitian, membuat mereka ingin berjuang untuk hidup mereka. Beberapa studi telah menyimpulkan bahwa pasien yang dikunjungi oleh anggota keluarga dan teman-teman merasa lebih bahagia dan peluang mereka untuk hidup meningkat dibandingkan dengan pasien kanker lain yang tidak memiliki anggota keluarga dekat atau kerabat untuk mengunjungi mereka.
Lebih lanjut dijelaskan, “Kebanyakan dokter lebih memilih bahwa pasien kanker mendapatkan bantuan psikologis dari anggota keluarga dekat. Beberapa pasien lebih memilih untuk merahasiakan kondisi kesehatan mereka secara pribadi dan hanya memberitahu anggota keluarga atau teman-teman terdekat saja. Namun, untuk pasien yang lebih muda, lebih banyak keluarga di sekitar untuk mendukung mereka, semakin baik peluang mereka untuk bertahan hidup”.
Dr. Meshabab Al-Asiri, kepala departemen onkologi, King Fahd Medical City, mengatakan anak-anak yang masih belum pasti didiagnosis kanker dan bahkan ketika terdeteksi, peluang mereka untuk bertahan hidup tinggi. Namun, anak-anak membutuhkan bantuan psikologis dan dukungan saat rehabilitasi serta berusaha membuat mereka merasa dicintai dan diberi dorongan semangat. Pengobatan biasanya memakan waktu satu tahun, apakah itu kemoterapi, radioterapi, atau melalui bedah. .
Sumber: Saudigazette
(Manhajuna/IAN)