Oleh Ust. Fir’adi Nasrudin, Lc.
Manhajuna – Tak terasa usia kita hari ini bertambah lagi..
Selepas Subuh, isteriku tersenyum dengan riang dan manisnya dan setelah sun pipi kanan dan pipi kiri, ia mengucapkan, “Selamat ya mas.”
Selamat apa de’, timpalku.
“Selamat mas, karena hari ini kangmasku berulang tahun. Semoga di sisa usia yang ada, mas semakin ikhlas dalam mengabdi kepada Allah. Semakin semangat dalam memberi warna kebaikan dan manfaat kepada umat. Dan semakin bijak dalam mendidik keluarga; isteri dan anak.” Terangnya.
Setelah berterima kasih kepada isteriku yang begitu perhatian dan tulus menemaniku mengarungi bahtera kehidupan.
Saudaraku,
Subhanallah, terkadang kita sendiri lupa dengan peristiwa yang kita alami. Momen-momen indah dalam hidup. Dan hari bersejarah dalam fase kehidupan kita.
Walau, mengadakan acara ulang tahun bukan bagian dari ajaran agama kita. Tapi tak ada salahnya jika kita menjadikannya sebagai sarana berinstrospeksi diri, bermuhasabah dan bahan evaluasi untuk perbaikan diri kita ke depan.
Syukran jazilan untuk bidadariku, yang telah mengingatkanku pada hari kelahiranku. Hari pertama aku lahir ke dunia ini. Di hari yang pada saat itu, aku datang ke dunia tanpa membawa apa-apa. Tak memiliki apa-apa. Hatta kain penutup tubuh pun tiada.
Tapi kini, aku hampir memiliki memiliki segalanya. Walau taka da yang sempurna di dunia. Kini ada cinta. Keluarga. Sandang, pangan dan papan serta jawatan. Dan yang senada dengan itu.
Demikian pula hidup ini semakin berwarna dan berpelangi dengan kehadiran para sahabat dan saudara di jalan Allah. Yang mengingatkanku saat daku lupa. Membangunkanku saat diriku tertidur pulas. Membangkitkanku saat aku terjatuh. Menegurku saat hamba ini lalai. Mengagetkanku saat diriku melamun dan seterusnya. Terima kasih sahabat yang masih setia menemani perjalanan ini.
Terima kasih untuk semua. Atas do’a-do’a tulus mereka. Semoga kehidupan kita selalu dalam naungan taufiq, petunjuk, barakah, inayah, rahmat dan kasih sayang-Nya.
Dalam jatah hidup yang masih tersisa, mudah-mudahan kita semakin bijak dalam menjalani hidup. memandang dengan kaca mata iman. Berbicara dengan lisan yang ihsan. Berpikir dengan ilmu dan memutuskan sesuatu dengan hati nurani. Amien.
Metro, 3 September 2013