Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Salah Satu Bentuk Bakti Terbaik Pada Orangtua
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Salah Satu Bentuk Bakti Terbaik Pada Orangtua

Oleh Syekh Khalid Hamdi
Alih bahasa: Muthahhir Arif

Salah seorang kawan saya menderita penyakit liver yang parah, yang menyebabkan fisiknya berubah total, ia terlihat kurus, seakan-akan kematiannya sudah dekat.

Dulunya ia berdomisili di Kairo bersama anak dan istrinya sedang orang tuanya di kota lain.

Ia merahasiakan pada orang tuanya akan penyakitnya yang terus memburuk dan kondisinya yang semakin memprihatinkan agar orang tuanya tidak mencemaskannya, karena baginya membuat orang tua cemas lagi khawatir adalah suatu kedurhakaan.

Maka setiap kali orang tuanya ingin mengunjunginya, ia berusaha mencegahnya dengan berbagai alasan.

Dan setiap kali orang tuanya menelfonnya, ia berusaha menenangkannya, sesekali bergurau dan menghibur mereka, padahal sebenarnya ia sedang menahan rasa sakit yang sangat hebat yang seolah-olah gunungpun tidak sanggup memikulnya.

Ia tetap dalam kondisi seperti itu sampai malam kematiannya!

Akhirnya orang tuanya memutuskan untuk menjenguknya tanpa ingin dihalangi lagi. Seketika orang tuanyapun berangkat ke Kairo dan menjumpainya beberapa jam menjelang kematiannya.

Semoga Allah merahmatinya.

Saya teringat cerita ini saat mendengarkan sepasang pengantin baru yang pergi ke orang tua mereka setiap hari untuk bertengkar dengan persoalan baru, dan masalah yang lebih serius.

Hari ini adalah pertengkaran untuk sesuatu yang sepele, dan besok untuk sesuatu yang lebih sepele lagi.

Jadi saya katakan kepada mereka: Tingkat kedurhakaan terendah bukan hanya kata ‘ah’ saja!!

Ada beberapa bentuk kedurhakaan yang tidak diperhatikan oleh banyak remaja kita saat ini yang beribu kali lebih parah dari pada meninggikan suara atau memalingkan wajah.

Contoh:

– Memberikan beban pikiran pada orang tua yang tidak sanggup dipikulnya … adalah kedurhakaan !!

– Menitipkan anak-anak kita pada orang tua berjam-jam setiap hari padahal usia mereka sudah tidak mampu menjaga dan mengejar anak-anak kecil, atau menahan teriakan mereka dalam waktu yang lama, atau tak sanggup lagi melerai pertikaian antar anak-anak yang tidak hentinya … kedurhakaan !!

– Menyampaikan secara rutin pada orang tua informasi tentang pertengkaran yang terjadi antara  kita dengan istri kita .. itu kedurhakaan! Yang seharusnya kita senantiasa menjaga ketenangan hati dan pikirannya.

Beberapa salafusshaleh mengerang karena kesakitan. Namun begitu ia tahu tentang kedatangan ibunya, dia segera menyesuaikan penampilannya, berpura-pura dengan keadaannya, menjauh dari tempat tidurnya, memperbaiki cara menyambut sampai berpisah dengannya. Ketika dia ditanya mengapa ia melakukan itu, ia berkata: Saya takut jika ibuku sedih karena penyakitku, karena itu berarti saya telah menyakitinya !!

Bakti hakiki adalah kebaikan dari hati ke hati.

Bakti hakiki adalah menjaga perasaan dan ketenangan hati orang tua. Jangan sampai hati orang tua terganggu. Jangan sampai jiwanya terguncang.

Sebaiknya rahasiakan masalahmu, sembunyikan berita yang tidak mesti sampai ke beliau. Tampakkan senyum dan wajah yang ceria di hadapannya, jangan sampai beliau tertidur dalam keadaan galau lantaran kita!

Jadi bakti juga berarti kebaikan mencegah sebelum kebaikan berkorban .. !!

Adapun bahwa kita tidak memberi kesempatan kepada orang tua kita untuk merasakan hidup yang rileks dan perasaan yang tenteram, damai menjalankan ibadah, ridha mengoptimalkan persiapannya menuju Akhirat, maka orang yang yang tidak menjaga perasaan mereka bahkan menyakiti hatinya dengan berbagai beban persoalan maka itu adalah kedurhakan yang jauh lebih besar..! Sekiranya kita tahu..!

Saya mendengar rintihan ini dari para ayah dan ibu, lalu saya tuangkan dalam tulisan ini. Maka kata-kata ini dari mereka bukan dari saya.

Alangkah indahnya bayangan kebiasaan semasa kanak-kanak andai dapat dilakukan ia akan menyadari hal ini.

Berbaringlah di dada kedua orang tuamu sesukamu berjam-jam, tetapi singkirkan duri-duri lebih dulu sebelum berbaring. Sebab hati dan tubuh mereka yang lemah tidak lagi memiliki tenaga yang cukup menahan duri tajammu … !!

(Manhajuna/IAN)

(Visited 94 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

ETIKA MENDENGAR, KAEDAH ‘8-M’ (Tafsir Qurtubi 11/176)

Bersama Buya (Dr.) Ahmad Asri Lubis (غفر الله له ولوالديه وللمؤنين). Menurut Imam Qurtubi, Ibnu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *