Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Konsultasi / Sholat Isya di Akhir Waktu
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Sholat Isya di Akhir Waktu

Assalamu’alaikum,

salah seorang teman saya selalu mengakhirkan shalat isya-nya, menurutnya, RosuluLlah juga mengakhirkan shalat isya. apakah itu benar? apakah memang ada haditsnya?

jika benar, jam berapa batas waktu diakhirkannya tersebut? apakah shalat isya setelah jam 00.00 masih sah?

Syukran, Wassalam,

Jawaban:

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Waktu Isya dimulai sejak berakhirnya waktu maghrib sepanjang malam hingga dini hari tatkala fajar shadiq terbit. Dasarnya adalah ketetapan dari nash yang menyebutkan bahwa setiap waktu shalat itu memanjang dari berakhirnya waktu shalat sebelumnya hingga masuknya waktu shalat berikutnya, kecuali shalat shubuh.

Dari Abi Qatadah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tidaklah tidur itu menjadi tafrith, namun tafrith itu bagi orang yang belum shalat hingga datang waktu shalat berikutnya”. (HR. Muslim)

Sedangkan waktu muhktar (pilihan) untuk shalat `Isya` adalah sejak masuk waktu hingga 1/3 malam atau tengah malam. Atas dasar hadits berikut ini.

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan / menunda shalat Isya` hingga 1/3 malam atau setengahnya. (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmizy)

Dari anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW menunda shalat Isya` hingga tengah malam, kemudian barulah beliau shalat”. (HR. Muttafaqun Alaihi).

Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Waktu shalat Isya` hingga tengah malam”(HR. Muslim dan Nasai)

Jadi memang ada beberapa dalil yang mendasari seseorang untuk mengakhirkan shalat Isya` sebagaimana dalil di atas.

Wallahu a`lam bish shawab
Wassalamu `alaikum Wr. Wb.

Sumber : pusat konsultasi Syariah

(Visited 659 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Rajab, Sya’ban dan Ramadhan

Manhajuna – Bulan rajab baru saja datang, dan berlalu tanpa terasa. Setelahnya adalah sya’ban, kemudian bulan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *