Oleh : Afifah Afra Ketika akhirnya saya dilamar oleh seorang lelaki, saya luruh dalam kelegaan. Apalagi lelaki itu, kelihatannya ‘relatif’ sempurna. Hapalannya banyak, shalih, pintar. Ia juga seorang aktivis dakwah yang sudah cukup matang. Kurang apa coba? Saya merasa sombong! Ketika melihat para lajang kemudian diwisuda sebagai pengantin, saya secara …
Selengkapnya »