Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kajian / Amalan Hati dan Keutamaannya
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Amalan Hati dan Keutamaannya

Oleh: Abu Kautsar

Sesungguhnya potensi ummat Islam sangat besar dan memadai, baik dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, ekonomi, sosial, politik, budaya, pemikiran dan moral. Hanya saja ada satu persoalan diantara persoalan-persoalan yang dihadapi umat Islam adalah sering terjadinya dis-alokasi potensi. Semua ini terjadi karena kurangnya pemahaman mengenai prioritas amal, amalan mana yang harus didahulukan dan mana yang harus di akhirkan, mana yang dipentingkan dan mana yang dikesampingkan.

Sesungguhnya Islam sudah merumuskan persoalan seputar prioritas amal perbuatan baik dalam perkara Ibadah ataupun muamalah.

Misalnya, dalam perkara ibadah, masih banyak ummat Islam yang hanya memprioritaskan amalan lahiriyah atas amalan bathiniyah. Hal ini bukan tidak boleh, tapi menurut pertimbangan agama amalan bathiniyah lebih diutamakan dari pada amalan lahiriyah yang hanya dilakukan anggota badan. Begitu juga sebaliknya ada sebagian orang atau kelompok hanya mengedepankan amalan bathinnya tanpa memperhatikan amalan lahiriyah. Ini juga bukan tidak dilarang, tapi idealnya adalah keduanya berjalan secara bersamaan, sehat bathinnya dan baik lahirnya. Ibnul Qoyim mengatakan :

أعمال القلوب هي الأصل المراد والمقصد وأعمال الجوارح تبع ومكملة متممة وأن النية بمنزلة الروح والعمل بمنزلة الجسد
(بدائع الفوائد)

Amal-amal hati adalah pokok maksud dan tujuan dan amalan fisik mengikuti dan menyempurnakan, bahwasanya niat tempatnya pada ruh sementara amal tempatnya pada fisik.

Banyak yang tidak mengetahui bahwa amalan hati adalah termasuk kewajiban amal yang sangat agung kedudukanya dan Ibnu Taimiah rahimahullah berkata :

“هي من اصول الإيمان وقواعد الدين”

dia termasuk pokok iman dan kaedah dalam Islam

Sebagaimana sabda Nabi SAW manakala hati seseorang rusak maka akan rusaklah seluruh jasadnya karena jasad adalah mengikuti apa kata hati :

ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله،ألا وهي القلب” [رواه مسلم]

Paling tidak ada dua alasan kenapa amalan bathin harus di dahulukan atas amalan lahir ?
Abu Hurairah mengatakan:

“القلب ملك والأعظاء جنوده،فإذا طاب الملك طابت جنوده،وإذا خبث الملك خبثت جنوده”

Hati adalah raja dan anggota badan adalah bala tentaranya, maka apabila buruk rajanya buruk pula bala tentaranya

Pertama: Sesungguhnya amalan lahiriyah tidak akan diterima oleh Allah SWT kalau tidak disertai dengan amalan bathin, amal bathin merupakan dasar diterimanya amalan itu, misalkan masalah niat, niat adalah termasuk amalan bathin dan di hati tempatnya :

إنما الاعمال بالنية..

Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya
Dan dalam Al-Quran Allah SWT memerintah agar ikhlas

ومآأمروآ إلا ليعبدواالله مخلصين له الدين حنفاء (البينة : ٥)

Ayat ini kita dituntut harus ikhlas dalam segala amal, dan ikhlas adalah termasuk amalan bathin.

إن الله لا يقبل من العمل إلا ماكان خالصا وابتغي به وجهه.(رواه النسائي)

Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali ikhlas karena mengharap pahala-NYA” (HR. An-Nasaai)

Kedua: Karena hati merupakan poros kebaikan dan kerusakan, sekaligus menjadi hakikat manusia. Nabi SAW menjelaskan bahwa amalan bathin adalah menjadi titik pusat perhatian Allah SWT atas hamba-hambanya, Allah hanya akan melihat hati-hati hambanya yang bersih dari kesyirikan, kemunafikan, hasad dan penyakit-penyakit hati lainya. Allah SWT berfirman :

يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله بقلب سليم

Hari di mana harta dan anak-anak tidak bermanfaat kecuali siapa yang menghadap Allah dengan hati yang bersih” (QS: Asy-Sua’ra 88-89)

dan Rasulullah SAW bersabda :

“إن الله لا ينظر إلى أجسامكم وصوركم ولكن ينظر إلى قلوبكم” (رواه مسلم)

Sesungguhnya Allah tidak melihat ke jasad-jasad kalian dan rupa-rupa kalian tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian” [HR.Muslim]

Maksudnya adalah diterima dan di perhatikan amalan tersebut. Dan amalan hati yang paling berhak mengetahui dan menilai adalah Allah SWT, sementara manusia hanya berhak menilai dan melihat lahirnya.

Contoh amalan bathin adalah: Ikhlas, syukur, roja, khauf, ridha, mahabah, sabar, tawwakal, tafakur, wara’, muhasabah, Iman dan taqwa. Taqwa adalah termasuk amalan hati yang selalu diwasiatkan oleh Rasulullah SAW kepada ummatnya. Adalah Abu Bakar Assiddiq diberikan gelar Assiddiq lantaran keyakinannya yang mantap
atas berita mi’rajnya Rasulullah SAW ke sidratul muntaha

إن المتفين في جنات وعيون..(الحجر:٤٥)

Sesungguhnya orang-orang bertaqwa tempatnya di surga-surga” (QS. Al-Hijr: 45)

 ان للمتقين مفازا (النباء : ٣١ )

Sesungguhnya orang-orang bertaqwa mendapat kemenangan” (QS. An-Naba: 31)

Rasulullah SAW ketika berkata tentang taqwa beliau langsung menunjukan ujung jari ke hatinya seraya berkata “At-taqwa di sini tempatnya..

Begitu juga dengan ikhlas, ikhlas adalah amalan hati yang paling agung. Seorang hamba tatkala amalnya tidak ikhlas maka amalnya bagaikan debu yang tertiup angin gurun beterbangan tanpa bekas, bagai ranting pohon yang kering lalu terlalap api, musnah seketika. Tetapi ikhlas karena Allah dalam segala amal dapat mengantarkan pelakunya ke syurga dan syurga adalah dambaan serta cita-cita tertinggi setiap muslim. Allahu Akbar.

(Manhajuna/IAN)

Fathurrahman Abu Kautsar

Fathurrahman Abu Kautsar, pekerja yang sedang berdomisili di Riyadh Arab Saudi. Beliau yang dulu sempat menimba ilmu di Lembaga Bahasa Arab dan Ilmu keislaman Ustman bin Affan Jakarta, juga aktif dalam mengelola Forum Majelis Taklim Riyadh (FORMATRA) sebagai Wakil Ketua. Selain itu ditengah kesibukannya, beliau juga menyempatkan diri untuk menimba ilmu dari beberapa ulama negeri Arab Saudi
(Visited 2.401 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *