عَنْ أَبِي يَعْلَى؛ شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رضي الله عنه، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ﷺ قَالَ: « إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ » [رواه مسلم]
Kosa kata
الإِحْسَان | : berlaku baik | قَتَلْـ(ـتُمْ) | : (kalian) membunuh |
القِتْلَة | : cara membunuh | ذَبَحْـ(ـتُمْ) | : (kalian) menyembelih |
الذِّبْحَة | : cara menyembelih | يُحِدَّ | : mengasah |
شَفْرَتَـ(ـهُ) | : pisau-(nya)/alat menyembelih | يُرِحْ | : senangkanlah |
ذَبِيْحَتَـ(ـهُ) | : hewan sembelihan(nya) |
Terjemah hadits
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Sesungguhnya Allah telah memerintahkan untuk berlaku baik (ihsan) dalam setiap hal. Jika kalian membunuh maka berlaku baiklah dalam cara membunuhnya. Jika kalian menyembelih berlaku baiklah dalam cara menyembelih, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya.”
(HR. Muslim) [1]
Kedudukan hadits
Hadits ini merupakan salah satu prinsip agama yang penting, karena didalamnya terkandung ajaran untuk melakukan tindakan yang paling baik ketika menunaikan seluruh ajaran Islam. [2]
Pemahaman Hadits
Ihsan (الإحسان)artinya mendatangkan manfaat kepada pihak lain, atau menampilkan yang terbaik dan maksimal dalam menunaikan sesuatu.
Kalimat (كتب) dalam nash Al-Quran dan hadits umumnya diartikan sebagai kewajiban. Perhatikan ayat-ayat berikut: An-Nisa: 103 dan Al-Baqarah: 183. Maka dengan demikian, menampilkan hal yang baik(إحسان) merupakan sebuah kewajiban bagi seorang muslim.
Ihsan dalam membunuh (yang telah dihalalkan seperti qishash atau dalam peperangan fi sabilillah), misalnya dengan menggunakan alat yang sangat tajam dan lebih cepat mematikan serta tidak melakukan penyiksaan di dalamnya. Seperti dengan menyayat, membakar, dll.
Ihsan dalam menyembelih adalah, mengasah pisaunya hingga tajam, menggiring hewan dengan lembut, dilakukan oleh orang yang ahli dalam masalah tersebut, memotong saluran darah dan pernafasan di lehernya, tidak menyem-belih di hadapan hewan lain yang belum disembelih, membaca Bismillah ketika menyembelih, membiarkan hewan yang telah disembelih hingga dingin sebelum dikuliti. [3]
Pelajaran yang terdapat dalam hadits
- Islam menuntut sikap dan perbuatan terbaik (berdasarkan ketentuan syariat) kepada setiap pemeluknya dalam setiap tindakan dan perbuatan.
- Membunuh dan menyembelih dalam hadits di atas hanya sebagai contoh yang Rasulullah ﷺ Intinya adalah kalimat pertamanya, yaitu, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan untuk berlaku baik (ihsan) dalam setiap hal.” Atau dapat juga dipahami bahwa jika perkara membunuh dan menyembelih saja, yang notabene mengandung kekerasan, Islam menganjurkan umatnya berbuat baik, apalagi dalam perkara lainnya.
- Syariat Islam menuntut perbuatan ihsan dan lemah lembut kepada setiap makhluk termasuk kepada hewan.
- Syariat Islam menghendaki individu muslim sebagai pribadi yang unggul di bidangnya masing-masing.
Tema Hadits dan Ayat Al-Quran Terkait
Profesionalisme | : | Al-Qashash (28): 77 |
Berbuat baik kepada seluruh makhluk | : | Al-Baqarah (2): 195 |
Catatan Kaki:
-
Shahih Muslim, Kitab Ash-Shaid, Bab Al-Amr bi ihasnizzabhi wal qatli wa tahdidi syafrati, no. 1955
-
Al-Wafi fi Syarhi al-Arba’in An-Nawawiyah, hal. 117
-
Syarah Al-Arba’in An-Nawawiyah: Ibnu Daqiq Al-Ied, hal. 137
Sumber: Kajian Hadits Arba’in Nawawiyah, Imam An-Nawawi, Penyusun Abdullah Haidir, di Muraja’ah DR. Muinudinillah Basri, MA Fir’adi Nashruddin, Lc. Penerbit Kantor Dakwah Sulay Riyadh
(Manhajuna/IAN)