Manhajuna.com – Sebagai hamba Allah Ta’ala yang di pundaknya terdapat tugas dan berbagai kewajiban, sementara di hadapannya terdapat berbagai ujian dan cobaan, maka nasehat merupakan modal utama dalam mengarungi kehidupan.
Apalagi jika kita sadari, tabi’at manusia yang mudah lupa, lalai, terpengaruh dan cenderung pada apa yang dimaui hawa nafsu yang umumnya mengajak pada kemungkaran. Maka pada titik ini, semakin nyata bahwa kita sangat membutuhkan nasihat.
Karena itu, dalam surat al-Ashr, termasuk syarat bagi seseorang untuk meraih keberuntungan dalam kehidupan ini setelah beriman dan beramal shaleh adalah mereka yang selalu saling memberi dan menerima nasehat. Bahkan Rasulullah salallahu ‘alayhi wa sallam menegaskan kepada kita bahwa: Agama adalah Nasehat.
Maka sebagai seorang muslim, siapapun kita; masyarakat awam, tenaga profesional, pejabat, TKI, guru, bahkan ustadz, tokoh masyara-kat, hingga kyai sekalipun, nasehat merupakan kebutuhan yang sangat prinsip.
Nasihat dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk verbal melalui lisan. Jika nasehat secara lisan sulit kita lakukan kepada seseorang, insya Allah dengan melakukannya melalui tulisan semoga dapat menjadi penyambung lidah kita kepada orang yang ingin kita nasehati.
“…..Dan (mereka yang) nasehat menasehati supaya menaati kebenaran, dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-Ashr: 3)
Semoga Amal kita semua diterima oleh Allah Ta’ala termasuk usaha kita untuk saling menasihati dalam kebenaran. Aamiin.
Sumber: Kata Pengantar buku Nasihat dari Hati ke Hati oleh Ustadz Abdullah Haidir, di muraja’ah oleh Ustadz Fir’adi Nashrudin, Lc. Penerbit Maktab Dakwah Sulay, Riyadh, Arab Saudi.
(Manhajuna/IAN)