Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Konsultasi / Shaf Jamaah Paling Pinggir
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Shaf Jamaah Paling Pinggir

Assalamu alaikum wr.wb. Ustadz yang terhormat yang insya Allah dirahmati Allah SWT, saya ingin mangajukan pertanyaan: Saya sholat berjamaah, tetapi ada jama’ah lain yang berdiri disisi paling pinggir (padahal saya datang paling akhir), sehingga saya berada didalam barisan, kalau istilahnya jama’ah tersebut ‘kenek’. Apakah ada beda pahalanya diantara jama’ah yang ditengah, pinggir, dsb? Demikian pertanyaan ini, atas jawabannya saya ucapkan terima kasih. Wasalam

Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba’d.

Barisan shalat yang terbaik adalah yang terdepan sebagai sudah sering kali dibahas. Dan yang paling utama dari sebuah shaf adalah pada bagian tengah atau tepat di belakang imam. Sebab dari tengah-tengah shaf itulah barisan mulai dibentuk. Kemudian di sebelah kanannya, lalu di sebelah kirinya, lalu di sebelah kanannya lagi lalu di sebelah kirinya lagi dan begitu seterusnya.

Semakin jauh dari tengah-tengah menunjukkan semakin terbelakangnya seseorang dalam bergabung dengan jamaah shalat. Dan kalau mau dikaitkan dengan keutamaannya, tentu yang datang lebih dahulu lebih mendapatkan keutamaan.

Kalau pahala dalam ikut shalat berjamaah, semua yang memang mendapati takbir awal imam tentu mendapatkannya. Kemudian yang tertinggal hingga sebelum imam bangun dari ruku` juga mendapatkan pahala. Bahkan termasuk yang tertinggal rakaatnya beberapa hitungan juga mendapatkan pahala jamaah. Termasuk yang hanya sempat ikut pada rakaat terakhir sebelum salam. Namun level keutamaannya jelas berbeda.

Sebuah riwayat dari imam Ahmad, Al-Ghazali, zahir qaul Abu Musa, Al-Malikiyah, Ibnu Taymiyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab termasuk yang mengatakan bahwa shalat jamaah itu telah ditetapkan pada seorang makmum meskipun hanya mendapatkan satu rakaat bersama imam. Sebagaimana keterangan yang disebutkan dalam Jawahirul Iklil Syarah Mukhtashar Khalil jilid 1 halaman 76, Al-Wajiz halaman 55, Al-Inshaf jilid 2 halaman 222, Majmu` Fatawa Ibnu Taimiyah jilid 23 halaman 331.

Dalilnya adalah sebuah hadits Rasulullah SAW :

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang mendapatkan satu rakaat bersama imam, telah mendapatkan shalat.(HR. Bukhari 1/145 dan Muslim 1/423)

Dari Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang mendapatkan satu rakaat dari shalat Jumat, dia telah mendapatkan shalat (HR. Ibnu Majah 1/202, An-Nasai 3/122, Ibnu Khuzarmah 3/173)

Sedangkan Al-Hanafiyah, As-Syafi`iyah dan qaul yang masyhur dari Imam Ahmad menegaskan bahwa seseorang sempat shalat bersama imam sebelum mengucapkan salam termasuk sudah ikut shalat berjamaah. Demikian sebagaimana tercantum dalam Hasyiyah Ibnu Abidin jilid 2 halaman 59, Al-Majmu` syarah Al-Muhazzab jilid 4 halaman 184 dan Al-Inshaf jilid 2 halaman 221.

Dasar pendapat mereka adalah hadits berikut ini :

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Jika iqamat telah didengungkan, janganlah kamu berlari mendapatinya, tetapi berjalanlah. Hendaklah kamu tenang. Apa yang kamu dapati maka ikutlah shalat dan apa yang tertinggal sempurnakanlah. (HR. Muslim 1/420)

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,

Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

Referensi : kumpulan Fatwa Pusat Konsultasi Syariah

(Visited 541 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Bolehkah Sholat Dhuha Berjamaah ?

Assalammu’alaikum Wr Wb, langsung aja ya pak, kapankah waktu melaksanakan sholat dhuha yang paling baik …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *