Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kajian / Alquran / Tentang Riya Dalam Islam (1): “Haramnya Riya”
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Tentang Riya Dalam Islam (1): “Haramnya Riya”

Allah berfirman, QS. Al Bayyinah: 5

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus

Allah berfirman, QS. Al Baqarah: 264

Janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia

Allah berfirman, QS. An Nisaa’: 142

Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah Ta’ala berfirman, “Aku tidak butuh orang yang disekutukan dengan-Ku, siapa yang melakukan suatu amalan, yang dia menyekutukan-Ku dengan amalannya tersebut selain-Ku, Kutinggalkan amalannya dan sekutunya.” HR. Muslim

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Manusia yang paling pertama kali diadili di hari kiamat adalah seorang lelaki yang mati syahid, lalu dia dibawa dan diperlihatkan nikmatnya, dan diapun mengetahuinya, Allah berfirman, “Apa yang telah engkau amalkan? Dia berkata, “Aku berperang di jalan-Mu hingga mati syahid, ” Allah berfirman, “Engkau bohong! Tetapi engkau berperang supaya dikatakan “pemberani” dan engkau telah memperolehnya,” kemudian dia diperintahkan supaya diseret dengan mukanya dibawah hingga dilemparkan ke dalam neraka. Dan seorang lelaki yang mempelajari ilmu (agama) dan mengajarkannya, dan membaca Al Qur’an, lalu dia dibawa dan diperlihatkan nikmatnya, dan diapun mengetahuinya, lalu Allah berfirman, “Apa yang telah engkau amalkan? Dia berkata, “Aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan aku membaca Al Qur’an karena-Mu,” Allah berfirman, “Engkau bohong! Tetapi engkau belajar supaya dikatakan “orang Alim”, dan engkau membaca Al Qur’an supaya dikatakan “qaari” dan engkau telah memperolehnya,” kemudian dia diperintahkan supaya diseret dengan mukanya dibawah hingga dilemparkan ke dalam neraka. Dan seorang lelaki yang diberikan Allah kelapangan dan karunia berbagai jenis harta, lalu dia dibawa dan diperlihatkan nikmatnya, dan diapun mengetahuinya, Allah berfirman, “Apa yang telah engkau amalkan? Dia berkata, “Tidak satu carapun yang engkau anjurkan mendermakan harta dengan cara tersebut, melainkan aku mendermakannya dengan cara tersebut,” Allah berfirman, “Engkau bohong! Tetapi engkau melakukannya supaya dikatakan “dermawan” dan engkau telah memperolehnya, “kemudian dia diperintahkan supaya diseret dengan mukanya dibawah hingga dilemparkan ke dalam neraka.

Sumber: Kitab Riyadhus Sholihin, Karya Imam Abu Zakariya bin Syaraf An Nawawi, diterjemahkan oleh Ustadz Erwandi Tarmizi, Editor Ustadz Abu Ziyad Eko Haryanto

(Manhajuna/IAN)

(Visited 200 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Mengobati Diri Ketika Ada Ajakan Riya

Oleh: Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid Alhamdulillah Bagi orang yang berkeinginan untuk melepaskan dari riya hendaknya …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *