Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kajian / Iman dan Percaya Diri (Tamat): 3 Langkah Membangun Rasa Percaya Diri?
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Iman dan Percaya Diri (Tamat): 3 Langkah Membangun Rasa Percaya Diri?

Oleh: Byan Aqila Ramadhan

Setidaknya ada beberapa langkah kecil untuk membangun rasa percaya diri:

1# Dimulai dari Diri Sendiri

Guru saya selalu mengatakan kepada saya tentang sebuah ungkapan yang amat penting untuk selalu di amalkan yang berbunyi “Raise your self to help mankind” (Angkat dirimu untuk membantu ummat manusia). Tumbuh kembangkan potensi kepribadian yang ada. Seringkali kurangnya rasa percaya diri timbul akibat kurangnya ilmu, pengalaman, dan kemampuan dalam hal tujuan yang ingin kita raih. Maka membangkitkan sikap percaya diri pun bukan hanya sekedar memiliki keyakinan yang kuat. Akan tetapi juga harus memiliki kemauan untuk terus belajar dan belajar. Teachable. Sehingga sedikit-demi sedikit jika ilmu yang dimiliki semakin banyak dan semakin terasah, hal tersebut dapat membantu seseorang untuk memaksimalkan rasa percaya dirinya. Dengan catatan, ilmu yang ada meski baru sedikit harus segera dilaksanakan. Ilmu tanpa amal bagaikan pohon yang tak berbuah. Dalam sebuah ungkapan dikatakan “Knowing is nothing, but knowing by doing is everything”

2# Buatlah Tujuan yang Jelas

Jadikan hal tersebut adalah energi untuk bergerak. Dengan hadirnya tujuan yang jelas di kepala kita, maka ini memudahkan seseorang untuk membangkitkan rasa percaya diri. Misalnya saja seorang pengemis. Mengapa dia begitu percaya diri meminta-minta uang di jalanan dan bahkan di hadapan publik? Bisa jadi karena tujuannya jelas di dalam pikirannya “Jika saya dapat uang dari meminta-minta, maka saya bisa membeli makanan untuk saya dan keluarga saya”. Janganlah sampai hidup hanya sekedar mengalir begitu saja tanpa tujuan yang jelas. Hal tersebut tak akan membuat rasa percaya diri kita terbangun. Dari guru yang lain, beliau berkata “Jika anda tidak membuat target, maka anda akan ditarget orang lain.”

3# Buatlah Kesengsaraan yang Akan Muncul

Bayangkan jika ada seseorang yang hendak menyebrang sebuah jurang yang amat dalam, di seberangnya ada sebuah bongkahan-bongkahan emas yang dapat diambil gratis semaunya. Akan tetapi, jika ia ingin menyebrang, ia harus melewati jembatan gantung yang mengerikan dan berpotensi untuk jatuh jika tak berhati-hati. Maka akankah orang itu mengambil resiko untuk menyebranginya? Ya, bisa jadi iya, atau bisa jadi tidak. Bahkan mungkin banyak yang akan memilih tidak karena resiko yang begitu menakutkan. Tapi, bagaimana jika di belakang orang tersebut ada 4 ekor singa yang akan menyantapnya jika ia tak menyebrangi jembatan gantung tersebut? Tentu mau tak mau ia akan berusaha menyebrangi jembatan tersebut seyakin-yakinnya, lalu sampai kepada tebing seberang, lalu ia dapat mengambil bongkahan-bongkahan emas tersebut. Begitu juga dengan kita, cobalah kita buat, miliki, atau pikirkan kira – kira beban apa saja yang akan saya dapatkan jika saya tak mendapatkan tujuan saya dan tidak melewati “jembatan gantung” percaya diri saya?

Penutup

Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Q.S. Fusshilat: 30)

Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Tidak lain dan tidak bukan tulisan ini dibuat dalam rangka saling menasihati dalam kebaikan khususnya dalam diri penulis sendiri

Wallahu a’lam….

Baca Juga:

Iman dan Percaya Diri (Bag.I): Apa itu Percaya Diri?

Iman dan Percaya Diri (Bag.II): 5 Alasan Kenapa Harus Percaya Diri?

(Manhajuna/IAN)

Byan Aqila Ramadhan

Byan, begitu biasa dipanggil, adalah seorang mahasiswa asal Bogor yang sedang menjalani pendidikan S-1 di Universitas King Saud (KSU), Riyadh. Selain kuliah, beliau aktif berwirausaha serta mengisi training berbasis komunitas di Riyadh, Arab Saudi. FB: /byan.aqila
(Visited 543 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Rajab, Sya’ban dan Ramadhan

Manhajuna – Bulan rajab baru saja datang, dan berlalu tanpa terasa. Setelahnya adalah sya’ban, kemudian bulan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *