Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kajian / Rahasia Konsisten dalam Ibadah
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Rahasia Konsisten dalam Ibadah

Oleh: Thalal al-Hassan
Alih bahasa: Muthahhir Arif

Dari beberapa buku tentang kehidupan orang shaleh yang pernah anda baca, pernahkah anda membaca tentang keistiqamahan mereka dalam ketaatan kepada Allah sepanjang usia mereka yang panjang.

Begitu pun tentang ketetapan hati yang kokoh yang tidak goyah diterjang angin fitnah, dan tidak melemah dengan bergantinya hari dan tahun…?

Ketika saya membaca buku: ‘ Syadza al Yasmin fi Sirah Al Ibad Al Mu’ashirin ‘  (Aroma melati dalam kehidupan hamba-hamba Allah zaman ini) dengan kedua jilidnya; saya sangat terkagum-kagum ketika menemukan kisah yang sarat dengan ibadah, qiyamullail, tilawah Qur’an, serta konsisten menjalankannya sepanjang usia mereka.

Maka saya sangat takjub dengan keadaan yang sangat mulia tersebut, dan saya penasaran: “Apa rahasia di balik kemudahan yang Allah berikan pada mereka..? Dan apa yang menyebabkan pintu-pintu kebaikan terbuka dengan mudah bagi mereka?”

Setelah perenungan yang panjang lagi mendalam, akhirnya saya menyimpulkan bahwa: “Ini pertolongan Allah untuk hamba, yang jika Allah mengaruniakannya, maka sungguh ia telah meraih peti-peti kemenangan dan kebahagiaan. Dan ketika Allah mengaruniakan pertolongan-Nya kepada seseorang; maka jangan tanyakan berapa banyak kebaikan demi kebaikan dan anugerah-anugerah ilahi yang datang setelahnya..!

Dan jika engkau menghadirkan makna ini, lalu engkau cocokkan dengan sejumlah keterangan serta contoh-contoh yang menarik seputar ibadah dan konsistensi, ilmu dan da’wah, maka perkara ini akan nampak jelas di depan mata.

Kebanyakan kita mengeluh karena sulit konsisten pada amal shaleh, ketaatan, dan ibadah, dan berbolak balik antara sungguh-sungguh dan malas, juga antara kuat dan lemah..

Saudaraku,

Maukah anda aku tunjukkan solusinya?
Dengan meminta ‘hujan pertolongan Allah’. Memperbanyak doa, dan merendahkan diri di hadapan Allah Swt, serta serius memohon Taufiq dan kemudahan dari-Nya, khususnya pada waktu yang diharapkan terkabulnya doa pada waktu tersebut, dan berlepas diri dengan keseluruhan bantuan dan kekuatan manusia..!

Ibadah, tidak peduli seberapa kecil atau besar, hamba tidak akan bisa melakukannya kecuali dengan bantuan Allah. Semakin bertambah bantuan dari-Nya, sang hamba akan semakin naik ke tangga ibadah, iman, dan takwa.

Ambil satu contoh dari apa yang mungkin kita lihat sebagai ketaatan kecil.
Misalnya, siapa gerangan yang menjadikan seseorang yang shalat itu dapat rutin membaca tasbih, tahmid dan takbir 100 kali setiap selesai shalat? Sedang orang yang shalat lainnya langsung melompat keluar begitu shalat selesai?! Dia tidak berdzikir dan tidak memperdulikannya, melompat seperti orang yang digigit ular..!!

Maka untuk orang yang pertama, itu  pertolongan dan hidayah dari Allah. Dan untuk orang kedua adalah kegagalan..!!

Analogikanlah hal tersebut pada banyak bentuk ibadah dan ketaatan lainnya!

Oleh karenanya, sangat penting bagi kita untuk menghayati makna dan kandungan ayat yang sering kita baca dalam shalat kita, yaitu: ” Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in ”  ( Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan ).

Dari Mu’adz Radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah memegang tangannya sambil berkata: wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu, maka aku akan menasihatimu:
Wahai Mu’adz, jangan sekali-kali engkau meninggalkan setiap usai shalat, membaca doa:

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِك

” Ya Allah, bantulah aku mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan memperbaiki ibadahku kepada-Mu”.

Saudara dan saudariku yang mulia, bagaimana jika mulai hari ini, kita kembali menguatkan komitmen, dan kita amalkan pesan Nabi Shallallahu alaihi wasallam kepada Mu’adz yang penuh berkah ini, dan kita jadikan sebagai wirid yang terus menerus; di setiap akhir shalat kita maupun di segala tempat dan keadaan.

Semoga Allah membantu kita untuk melakukannya dan memberi kita Taufiq -dengan kemuliaan dan karunia-Nya – pada semua bentuk kebaikan, kebenaran, dan ketaatan, serta melindungi kita dari setiap kejelekan, dosa, dan pelanggaran.

Saya sangat yakin bahwa jika kita amalkan ini, maka -insya Allah- kita akan takjub dan puas melihat betapa banyak nikmat Allah, kebaikan dan keberkahan dari-Nya untuk kita, yang akan membawa kita pada kebahagiaan hakiki di dunia dan di Akhirat.

(Manhajuna/IAN)

(Visited 199 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Percikan Hikmah Nablusi

Oleh: Prof. Dr. Syeikh Muhammad Ratib Nablusi (حفظه الله) Alih Bahasa: Dr. Ahmad Asri Lubis, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *