Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kolom / Tanggapan Ke-3 @abdullahhaidir1 tentang “Fastabiqul Khoirot Antar Agama” @sahaL_AS
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Tanggapan Ke-3 @abdullahhaidir1 tentang “Fastabiqul Khoirot Antar Agama” @sahaL_AS

Kultwit oleh Ustadz Abdullah Haidir, Lc.

1. Saya ingin memberikan tanggapan atas kultwit @sahaL_AS terakhir…lengkapnya silakan lihat di sini.. http://t.co/BuW7vaKq8V

2. Terimakasih sebelumnya atas tanggapan @sahaL_AS , moga memberi petunjuk yg lebih jelas kepada kebenaran Allah untuk kita semua…

3. Sebenarnya dalam beberapa point sudah tidak masalah, masih ada titik temu….. tapi dlm beberapa hal masih layak didiskusikan.

4. Saya ingatkan lagi, awal kritik saya adalah ketika @sahaL_AS berkomentar bhw “Allah sengaja menciptakan agama2..” yg saya bilang absurd

5. Namun sampai twit kemarin saya masih dipersepsikan oleh @sahaL_AS menolak berlomba2 dlm kebaikan antara umat beragama.

6. Kalaupun sy katakan lomba dlm kebaikan itu antara ssama muslim, itu terkait tafsir ayat fastabiqul khairat yg dia kutip dr tafsir Almanar

7. Sebenarnya, dlm tafsir2 yg mu’tabar, Tafsir Ath-Thabari misalnya, ayat ini memang ditujukan utk org2 mukmin.

8. Ath-Thabari dlm tafsirnya ketika mengomentari ayat ini berkata, فبادروا بالأعمال الصالحة bersegeralah dlm beramal saleh.

9. Intinya, beramal saleh jangan sekedar dikerjakan atau lambat2an.. tapi hendaknya segera dan semangat…

10. Terkait tafsir Almanar yg dikutip @sahaL_AS sebenarnya mengisyaratkn demikian juga… jk kita memahaminya secara utuh, tdk parsial…

11. Pertama yg dikutip oleh @sahaL_AS berasal dri surat AlMaidah 48. Yg saya pahami, Rasyid Ridha memahami ayat ini utk kaum muslimin..

12. Sbb dg tegas dia nyatakan bahwa yg dimaksud berlomba2 di sini adalah apa yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Silakan cek twit saya

13. Sekali lagi saya tegaskan, kalau urusannya sdh akhirat, itu sdh wilayah keimanan. Di akhirat, amalan non muslim, tdk dianggap ‘khairaat’

14. Kalau urusan dunia, kita tetap apresiasi kebaikan dari siapapun dan agama manapun…

15. Perkara bahasa شرائع diartikan syariat2, tdk masalah diartikan bhw dlam Islam syariatnya banyak.. spt syariat puasa, syariat shalat, dll

16. Lagipula, lihatlah ayat ini secara utuh.. bahkan Alquran secara utuh.. utk siapa? utk apa? Utk kaum muslimin dan seluruh manusia….

17. Dan untuk apa? Utk beriman kepada Allah dan beribadah kepadanya. Maka wajarnya, seruan berlomba2 dlm kebaikan tdk keluar dr itu…

18. Jadi kalaupun Rasyid Ridha dlm surat Albaqarah 148 ttg fastabiqul mengatakan bhw ayat ini ditujukan utk umat dakwah…

19. … Bukan khusus ditujukan kpd umat yg sudah menerima, yaitu kaum muslimin… ini harus dipahami bhw Allah tdk membenarkan selain Islam

20. Jadi umat Rasulullah saw dibagi dua macam; Ummat Dakwah dan umat Istijabah.. Ummat dakwah adalh seluruh manusia, agama apapun..

21. Maksudnya, bahwa siapapun diserukan oleh Rasulllah saw atau ajaran Islam untuk mengimani Islam. Kalau tidak mau, ya tidak dipaksa.

22. Yg kedua adalah umat istijabah, yaitu umat yang telah menerima Islam. Kaum muslimin.

23. Nah kalau dikatakan ayat tsb utk umat dakwah dari segala agama, artinya mrk dijdikan sasran dakwah, yaitu beriman dn beribadah kpd Allah

24. Apalagi ayat tsb berbicara ttg dihapusnya ketetapan syariat sebelumnya ttg arah kiblat. Dlm syarIat Rasulullah saw kiblat ke arah Ka’bah

25. Pesannya adalah, jika ajaran2 sebelumnya kiblatnya macam2. Kini kiblat yg berlaku hanya Ka’bah Baitullah. Ini berlaku utk seluruh umat.

26. Krn ayat ini ditujukan utk seluruh manusia, maka yang kiblatnya tdk menghadap Baitullah, tidak akan diterima.

27. Jadi memang sebaiknya @sahaL_AS jgn mengutip ayat tsb utk terkait lomba kebaikan antar umat beragama…

28. Catat, saya tdk menolak lomba2 kebaikan antara pemeluk agama, dllm tataran sosial. Hanya penggunaan ayat tsb memang kurang tepat.

29. Adapun kicauan @sahaL_AS bhw saling membangga2kan agama itu tercela… inipun perlu diperjelas… maksudnya apa..

30. Saya perhatikan @sahaL_AS ‘wa akhawatuha’ sering menggunakan kalimat2 bersayap yg dpt digunakan utk berbagai persepsi..

31. Mirip AS yg gemar teriak anti teroris, tapi dipersepsikan kpd umat Islam saja. Adapun zionis yg meluluhlantakkan gaza, justru dia bela.

32. Krn @sahaL_AS menulis masalah ‘membangga2kan agama’ ini terkiat tanggapan thd twit saya, mk kesimpuiln saya adalah

33. Bahwa sikap saya termasuk ‘membangga2kan’ yg tercela. Apapun maksudnya, pandngan ini kalau tdk berimbang akan bias maknanya..

34. Sebab pernyataan @sahaL_AS dpt dipahami bahwa kita tidak boleh mengaku benar sendiri. Agama anda benar, agama lain juga mungkin benar..

35. Beruntunglah kiitab suci kita Alquran telah menyatakan tegas masalah ini; إن الدين عند الله الإسلام Al Baghawi dlm tafsir berkata…

36. Agama yang diridhai dan benar hanya Islam. Maka keyakinan muslim yg benar adalah, agama yang benar hanya Islam, yang lain batil.

37. Lebih lugas lagi Allah katakan, siapa mencari agama selain Islam, tdk akan diterima (Ali Imran 85). Apakah ayat ini tdk cukup?

38. Krnnya, jk ada ayat, hadits, apalagi perkataan org, yg dpt menimbulkan persepsi berbeda dlm maslah ini, rujuklah ke ayat ini, selesai.

39. Spt ayat yg dibahas @sahaL_AS, dpt timbulkn persepsi berbeda. Seakan2 ga boleh menyakini kebatilan agama lain, jgn merasa benar sendiri,

40. Ini pula yg saya katakan, hendaknya utuh kita memahami Alquran, berikutnya rujuklah para ulama mu’tabar terutama ulama salaf..

41. Sebab Allah yang berfirman dg ayat ini, Allah pula yg berfirman dlm dua ayat sebelumnya, bhw Islam agama satu2nya yg benar dn diterima.

42. Bahkan dlm surat Ali Imran 139, kita diberitahu, bhw jika kita beriman, maka kitalah yang paling tinggi derajatnya..

43. Telah dibahas Akh @malakmalakmal, mesti dibedakan masalah bangga dg sombong….kita justeru diperintahkan bangga dg Islam…

44. Tapi cukupkah hanya bangga saja, nah, disinilah sebenarnya titik pemahaman dlm ayat yg dibahas @sahaL_AS tsb..

45. Yaitu sekedar bangga saja2 tidak cukup, tapi bagaimana seorang muslim mewujudkan iman dan amal shaleh dlm hidupnya.

46. Adapun perkara agama apa yg benar, itu sudah tdk perlu dibahas lagi bedasarkan ayat2 dan hadits2 yg jelas dalam masalah ini.

47. Sebenarnya kalau @sahaL_AS mau melihat ayat tsb dg utuh, apalagi dg panduan ulama salaf, akan tampak sekali bhw kesimpulan ayat ini adlh

47. Hanya Islam, agama yg Allah akui dan terima. Tapi itupun tdk cukup dg pengakuan semata, tp harus disertai keimanan yg dlm dan amal saleh

48. Sebab, ktk ayat tsb nyatakan bhw yg masuk surga adalah yg beriman dan beramal saleh, satu2nya kesimpulan yg dipahami hanyalah Islam..

49. Sebab berbicara ttg amal saleh dan iman, juga harus merujuk kpd Alquran hadits, amal saleh dan iman yg bagaimana?

50. Apakah kalau org beragama lain mengaku kami juga beramal saleh dan beriman, lalu lantas dikatakan masuk dlm ayat tsb? sama sekali tidak!

51. Minimal patokan iman dan amal saleh, lihatlah uraian rukun iman dan rukun Islam… adakah yg spt itu selain Islam?

52. Jd kesimpulan ayat ini sekali lagi, Hanya Islam yg benar. Namun muslim tdk cukup hanya sekedar mengaku saja, hrs diseratai iman dan amal

53. Hanya saja Allah tidak membahasakan hal tsb secara langsung… bukankah kita punya akal utk mencerna…?

54. Ibaratnya begini.. ada org2 ribut masing2 saling mengaku saya warga Indonesia. Hakim tidak langsung tentukan siapa benar siapa salah..

55. Tapi dia kasih isyarat jelas, siapa yang punya paspor Indonesia, dia adalah warga Indonesia..

56. Saya sepakat dg @sahaL_AS tdk boleh mencela agama lain, bukan krn agama lain benar, tapi menghindari dampak yg lebih buruk.

57. Tapi mengkritisi ajaran suatu agama,. apalagi melalui kitabnya, dlm batas tertentu tdk masalah..

58. Sepanjang hal itu dilakukan secara obyektif, tidak dusta, tidak manipulatif, tdk berlandaskan kebencian…

59. Tapi semata ingin menyampaikan kebenaran… Sebab dlm Alquran juga banyak disebut kesesatan2 Yahudi dan Nashrani…

60. @sahaL_AS ga perlu menjudge org spt itu asal2an atau pamer kebodohan… kecuali misalnya dia sudah uji argumentasinya..

61. Di sisi lain bukankah @sahaL_AS ‘wa akhawatuha’ sering mengangkat tema studi kritis, bahkan termasuk thd kitab suci..

62. Bukankah tradisi mengkritisi kitab suci ini justeru dimulai dari kalangan Kristen yg kemudian dikenal sebagai tafsir hermeneutika

63. Para intelektual Kristen menganggap Bibel harus dikritik krn tdk up to date… Lalu lahirlah paham sekuler dan liberal…

64. Nah, merekapun ingin hal ini diberlakukan thd Alquran, repotnya, ada org2 yg ‘celamitan’ ikut2an ingin mengkritisi Alquran..

65. Padahal bibel yg mereka pegang, jelas beda dg Alquran yang kita pegang, tidak dapat dibanding2kan…

66. lebih jelas soal tafsir hermeneutika sila simak uraian Adhian Husaini https://t.co/FED4eRYQvU

67. Mereka pun org Kristen atau agama lain sering mengkritisi Alquran, santai saja, insya Allah bisa kita jawab… jangan lebay

68. Yang tercela itu, mengaku muslim tapi sering mengkritisi Alquran, mengabaikan kaidah2 yg sudah baku, menuduh Alquran tdk relevan..

69. Kalau ada muslim spt ini, saya tidak ragu utk mengatakan spt ucapan @sahaL_AS “Sok, Asal2an dan pamer kebodohan..”

70. Demikian twip… ini bukan ajakan kebencian &permusuhan, namun ajakan utk jelas dlm keyakinan. Agar jangan jadi ‪#‎Muslimtidakjelas‬.

71. Soal toleransi, gak usah banyak ngajarin deh.. tinggal bandingn aja secara obyektif, di negara2 yg muslim mayoritas dan minoritas ..!

72. Bandingkan saja muslim di mindanau, palestina, afrika selatan, myanmar, dg agama lain yg hidup di indonesia, malaysia, Mesir, Saudi, dll.

73. Sudah ya twips…. moga Allah kuatkan iman islam kita…

(Manhajuna/AFS)

(Visited 718 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Tentang Qadha, Fidyah dan Kafarat Dalam Puasa

Oleh Ustadz Abdullah Haidir, Lc. Dalam masalah puasa, ada masalah qadha, fidyah dan kafarat. Bagaimana …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *