Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Kajian / Aqidah & Pemikiran / Beriman Kepada Ketentuan Allah
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Beriman Kepada Ketentuan Allah

Ada empat perkara yang terkandung dalam keimanan kepada Taqdir (ketentuan) Allah:

Pertama, Allah ﷻ sungguh telah mengetahui sesuatu yang telah dan akan terjadi, mengetahui segala tingkah laku hamba-hamba-Nya dan mengetahui rizki, ajal (batas usia), amal perbuatan dan semua urusan mereka. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Allah ﷻ.

Allah ta’ala berfirman dalam QS. Al Mujadilah ayat 7 yang artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”  Dan Surat Ath-Thalaq ayat 12 yang artinya: “Agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Kedua, semua yang ditakdirkan dan diputuskan oleh Allah ﷻ tercatat di lauh mahfuz. Sebagaimana firman Allah dalam surat Qaf ayat 4, yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka dan pada sisi Kami pun ada kitab yang memelihara (mencatat).” Dan surat Hajj ayat 70, yang artinya: “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam suatu kitab (lauh mahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” Dan selanjutnya surat Yaasin ayat 12 yang artinya: “Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (lauh mahfuz).”

Ketiga,  mengimani kehendak Allah ﷻ yang pasti terbukti, apa saja yang dikehendaki Allah ﷻ pasti terjadi dan apa saja yang tidak dikendaki Allah ﷻ pasti tidak terjadi. Firman Allah ﷻ dalam surat Al Hajj ayat 18 yang artinya: “Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. ” Dan Surat Yaasin ayat 82 yang artinya: “Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepada-Nya: `Jadilah! Maka terjadilah ia`.” Dan surat At-Takwir ayat 29 yang artinya: “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.

Keempat, hanya Allah ﷻ sendiri sebagai pencipta semua yang ada di ala mini, tidak ada Rabb selain Dia. Firman Allah Ta’ala dalam surat Az-Zumar ayat 62 yang artinya: “Allah telah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. ” Dan surat Faathir ayat 3 yang artinya: “Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rizki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan (yang berhak di sembah) selain Dia, maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan) ?”

Menurut aqidah ahlus sunnah wal jama’ah, beriman kepada taqdir Allah ﷻ mencakup empat perkara di atas, berbeda dengan ahli bid’ah yang mengingkari sebagian yang disebutkan di atas.

Sumber: Buku Aqidah yang Benar dan Hal-hal yang membatalkannya oleh Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz diterjemahkan oleh M. Mu’inudinillah Basri, penerbit Darussalam.

(Manhajuna/IAN)

(Visited 254 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

Rajab, Sya’ban dan Ramadhan

Manhajuna – Bulan rajab baru saja datang, dan berlalu tanpa terasa. Setelahnya adalah sya’ban, kemudian bulan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *