Hijri Calendar by Alhabib
Beranda / Hikmah / Konsultasi Ramadhan: Bagaimana Menjaga Diri, Memelihara Iman dan Hidayah Allah?
>> Sponsorship/Donasi Website Manhajuna <<

Konsultasi Ramadhan: Bagaimana Menjaga Diri, Memelihara Iman dan Hidayah Allah?

Oleh: DR. Ahmad Asri Lubis, MA *

Seorang jemaah muslimah mencurahkan isi hatinya kepada Majlis Kefatwaan. Si Penanya berujar: Setelah kepergian bulan suci Ramadhan Mubarak, saya menikmati perubahan pada diri saya. Alhamdulillah, saya tekun bertilawah Quran dan bersolat. Giat membaca bahan yang memberi saya suntikan motivasi agar sentiasa terasa lebih dekat kepada Allah. Hal ini dengan segunung harapan agar saya diterima sebagai golongan tawwabin atau ahli taubat

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS, al-Baqarah: 222).

Apa yang perlu saya tanyakan ialah: Bagaimana supaya saya berupaya menjaga diri saya dari gangguan syaitan? Bagaimana saya memelihara nikmat iman dan nikmat hidayah Allah? Saya tidak mau kehilangan nikmat iman setelah saya menikmatinya. Demi Allah, iman sungguh manis. Saya belum mendapati kemanisan seperti manisnya iman. Saya sungguh mendambakan syurga. Saya ingin bebas dan terhindar dari seksaan neraka. Saya berdoa dengan ihklas agar Allah mengampuni segala dosa saya. Saya juga berharap agar syeikh mendoakan saya.  (جزاكم الله عنا كل خير، والسلام)

JAWABAN

Perihal yang anda rasakan adalah termasuk pertanda amal yang saleh anda lakukan pada bulan suci Ramadhan diterima Allah. Anda sudah memetik buah manis Ramadhan. Maka sepatutnya anda memuji Allah atas nikmat yang tiada tara ini. Nikmat yang tak dapat diimbangi dengan nilai kebendaan. Berdoalah agar Allah meneguhkan pendirian anda. Agar anda istiqamah dalam jalan hidayah Allah. Peliharalah dengan baik berbagai amal saleh dalam sisa usiamu. Anda jangan bersikap acuh terhadap nikmat iman dan yakin yang anda raih pada bulan suci Ramadhan.

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali” (QS, al-Nahl: 92).

Termasuk tanda amal ibadat diterima Allah bahwa si hamba diberi taufik melakukan ketaatan setelah melakukan suatu ketaatan terdahulu. Tetaplah istiqamah dalam jalur ketatan terhadap Allah. Giatlah meningkatkan keihklasan dalam beribadat. Allah al-Maula (سبحانه وتعالى) memperingatkan:

«وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الًمُحْسِنِينَ»

Para Mukmin yang giat dan tekun dalam jalan redha Allah, pasti dan pasti Kami bukakan bagi mereka jalan-jalan hidayah. Allah bersama hamba yang melakukan kebaikan (QS, al-Ankabut: 69).

Kami turut mendoakan semoga anda tetap dalam jalur taufik. Dan agar Allah sentiasa membetulkan jalan hidup anda.

نسأل الله لنا ولك التوفيق والسداد.  والله أعلم

Pengajaran & Iktibar

  1. Konsultasi dengan ahli ilmu dan mentor.
  2. Menilai kualitas ibadat saum.
  3. Puasa Ramadhan bulan perubahan.
  4. Mengubah cara hidup melalui kisah solihin
  5. Tekun bertilawah sesudah Ramadhan.
  6. Tekun bersolat fardhu dan sunat
  7. Giat menambah ilmu yg bermanfaat.
  8. Giat mencari sumber motivasi.
  9. Mendambakan darjat tawwabin.
  10. Kerunsingan terhadap bahaya syaitan.
  11. Menjaga nikmat iman.
  12. Memelihara nikmat hidayah.
  13. Mendapat kemanisan iman.
  14. Mukmin merindukan syurga.
  15. Memiliki kerisauan tentang azab neraka.
  16. Mendambakan keampunan Allah.
  17. Mendambakan doa solihin.
  18. Menghidupkan sunnah jazakallah.
  19. Perlunya hamba Mukmin saling mendoakan.
  20. Kisah solihin sarat dengan makna dan pengajaran.
  21. Si mukmin perlu bergiat agar tetap istiqamah.
  22. Perlunya suntikan motivasi ayat 69 Surah al-‘Ankabut.
  23. Menjauhi sifat si wanita penenun yang menjadikan segala amalannya sia-sia.
  24. Memang luar biasa kesan madrasah Ramadhan dalam kehidupan si Mukmin.
  25. Bercerita mengenai nikmat yang diraih agar menjadi dorongan kepada orang lain.
  26. Ketaatan melahirkan ketaatan, inilah pertandayang paling penting ibadat diterima Allah.
  27. Kedosaan mengiringi ketaatan termasuk pertanda ibadat ketaatan ditolak, tak diterima.
  28. Termasuk buah manis Ramadhan: tekunbertilawah, giat melakukan solat sunat, giat menyiram rohani dengan bahan-bahan yang bermanfaat agar semakin dekat kepada Allah.

Sumber: http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=13173

(Manhajuna/IAN)

Dr. Ahmad Asri Lubis, MA.

Dr. Ahmad Asri Lubis, MA. Alumnus S1 (International Islamic Call College, Libya), S2 Universitas Tripoli, dan S3 UPSI, Perak-Malaysia. Saat ini, Da`i asal Sumatera Barat ini berdakwah di Semenanjung Malaysia, Bandar Seri Begawan & Pensyarah (dosen) di Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS), Malaysia.
(Visited 338 times, 1 visits today)

Beri Komentar (via FB)

http://bursanurulfikri.com/

Lihat Juga:

ETIKA MENDENGAR, KAEDAH ‘8-M’ (Tafsir Qurtubi 11/176)

Bersama Buya (Dr.) Ahmad Asri Lubis (غفر الله له ولوالديه وللمؤنين). Menurut Imam Qurtubi, Ibnu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *